“Awas…nanti kesetrum!! Jangan
dekat-dekat..bahaya..” Ini kata-kata ampuh yang selalu diucapkan
terutama oleh orang tua kepada anaknya, saat si anak terlalu dekat kabel
listrik. Bahkan antar orang dewasa pun kata-kata ini seringkali
terucapkan. Kejadian-kejadian seperti ini sebetulnya mencerminkan bahwa
tingkat kewaspadaan kita masih tinggi akan adanya bahaya listrik.
Apakah anda pernah mengalami
kesetrum? Saya kok yakin kalo anda pernah mengalaminya. Karena sayapun
pernah dan kejadiannya waktu saya masih kecil sampai beranjak ABG (terus
terang..saat menulis artikel ini, saya sempatkan bertanya kepada orang
di sebelah kiri saya dengan pertanyaan sama. Dan jawabannya mirip dengan
yang saya alami).
Mengapa sih kita bisa kesetrum? Bisakah
hal itu dihindari? Bagaimana agar anak kita aman dari listrik? Jika
pertanyaan2 ini muncul di pikiran anda, saya ucapkan selamat membaca
artikel ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Sepintas saya sudah jelaskan masalah kesetrum ini dalam tulisan sebelumnya (lihat di “Listrik, tidak kenal maka tidak hati-hati..(2)”). Silahkan dibaca untuk menambah wawasan bagi anda.
Kesetrum atau bisa disebut “tersengat listrik” (in English : Electric Shock) terjadi bila seseorang menyentuh suatu konduktor (penghantar) yang sedang dialiri arus listrik bolak-balik (“live part”)
pada satu sisi tubuh, dan sisi lain dari tubuh juga menyentuh
penghantar yang lain. Contoh mudahnya adalah bila kita menyentuh suatu
kabel telanjang tanpa isolasi dengan tangan kanan dan kaki kita tidak
memakai alas kaki menempel lantai keramik atau tanah. Maka yang terjadi,
orang tersebut menjadi bagian dari rangkaian listrik, dimana listrik
mengalir didalam tubuhnya.
Tubuh manusia merupakan penghantar
listrik yang baik karena sebagian besar mengandung air yang bersifat
penghantar. Arus listrik bolak-balik mengandung frekuensi dan energi,
sehingga bila tubuh manusia dialiri listrik ini akan mempengaruhi kerja
organ-organ dalamnya, dimana akibat yang paling fatal adalah kematian.
Itulah kenapa bila kita tersengat listrik yang paling ringan saja maka
sehabis itu akan terasa pegal-pegal atau kesemutan di bagian yang
tersengat tersebut.
Jadi kesimpulannya, makhluk hidup akan
merasa tersengat listrik jika terjadi aliran di dalam tubuhnya. Jika
tidak ada aliran maka tidak akan terjadi fenomena kesetrum itu.
Contohnya adalah burung yang suka berdiri di kabel listrik yang
telanjang. Mengapa tidak kesetrum dan apa yang terjadi? Inilah hebatnya
naluri makhluk hidup itu, karena sebetulnya si burung berdiri hanya
dengan satu kaki saja. Jadi karena itu tidak ada arus yang mengalir di
tubuhnya dan beliau aman-aman saja. Tubuh burung itu bertegangan tapi
tidak mengalir arus listrik.
Pertanyaannya, mengapa satu kaki?
Nah..begini penjelasannya…jika dua kakinya menempel pada kabel listrik,
maka burung itu akan menjadikan arus listrik mengalir dari satu
kaki kemudian melewati tubuh dan terus keluar di kaki yang lain.
Sehingga walaupun arus listriknya hanya kecil saja, tapi bisa jadi cukup
mematikan bagi hewan kecil itu.
Bahaya listrik bisa kita hindari bila
kita tahu cara kerja listrik ini. Ada beberapa tips yang bisa anda
lakukan untuk di rumah :
- Jangan coba-coba menyentuh ujung kabel yang telanjang, bila kita tidak tahu apakah kabel itu bertegangan atau tidak. Gunakan test pen untuk memastikan. Ini adalah peraturan keselamatan yang utama
- Bila tangan anda basah, harus dikeringkan dulu sebelum memasang atau mencabut “colokan” listrik ke/dari stop kontak.
- Bila anda merasa takut saat memasang atau mencabut “colokan” listrik ke/dari stop kontak, karena melihat kualitas “colokan” listrik yang tidak meyakinkan, anda bisa berdiri diatas karpet, alas karet atau memakai sepatu/sandal karet saat melakukan aktifitas itu. Ini akan mencegah bahaya sengatan listrik karena tidak ada arus listrik mengalir dalam tubuh. Tips ini sering saya praktekkan saat di rumah karena saya tidak mau mengambil resiko tersengat listrik (ada faktor trauma juga sih..)
- Ganti dengan yang baru untuk “colokan” listrik, “stop kontak” atau kabel yang terkelupas bila anda lihat tidak meyakinkan.
- Bila ada “colokan” atau “stop kontak” listrik yang terkena cipratan air (biasanya bila hujan), jangan digunakan dulu sampai benar2 kering atau dikeringkan dulu dengan alat pengering. Dalam beberapa kasus, “stop kontak” tersebut harus diberi isolasi agar tidak digunakan oleh orang lain.
Anak-anak balita cukup rentan dengan
bahaya kesetrum ini. Karena pada umur tersebut balita mempunyai rasa
keingintahuan yang tinggi. Mereka suka sekali memegang sesuatu yang
belum dikenalnya. Bila itu adalah sesuatu yang mengandung tegangan
listrik maka akibatnya bisa fatal. Kasus yang terjadi memang jarang
terdengar, tetapi ada baiknya dihindari (silahkan baca juga artikel “Hati-hati Menggunakan Kabel Rol”).
Beberapa stop kontak listrik memang aman dari jangkauan anak-anak,
karena biasanya mempunyai cover yang tertutup. Akan tetapi banyak pula
stop kontak listrik di perumahan yang tidak terpasang covernya. Beberapa
tips yang bisa anda lakukan adalah :
-
Stop kontak listrik yang tidak mempunyai cover tapi mudah dijangkau oleh anak-anak sebaiknya ditutup oleh isolasi atau lakban.
-
Persempit atau tutup akses sama sekali stop kontak tersebut dari jangkauan anak-anak, bisa dengan menaruh kursi / sofa, meja atau rak televisi.
-
Bila anda membangun rumah baru, saat pemasangan instalasi listrik rumah usahakan posisi stop kontak diletakkan pada ketinggian di atas 1 meter atau sejajar dengan saklar lampu. Memang dalam beberapa posisi akan kurang bagus dilihat dari segi estetika, tapi hal itu seharusnya bisa diatasi.
-
Beri pengertian kepada anak anda mengenai bahaya listrik ini. Anak mungkin belum bisa mengerti sepenuhnya, tapi hal ini sangat perlu dan menjadi tantangan buat orang tua menyampaikannya dalam bahasa anak.
Insiden kesetrum memang relatif jarang
terjadi, tetapi tahukah anda bahwa 1 dari 7 kecelakaan listrik adalah
fatal. Ini adalah hasil penelitian dari suatu badan keselamatan di
Amerika. Karena itu kita seharusnya lebih berhati-hati.
Anda punya pengalaman dengan kesetrum…? Silahkan untuk berbagi cerita dengan kami disini.
Salam hangat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar